-->

Lebih Terperinci Mengenai Perbedaan Puisi Dan Syair

Puisi dan syair yaitu dua diantara banyak macam karya sastra. Keduanya berisi kata-kata yang sarat dengan makna dan kiasan. Kedua jenis karya sastra ini pun mempunyai aturan-aturannya sendiri dalam penulisan. Ada beberapa perbedaan puisi dan syair yang harus diketahui bersama. Berikut akan dijelaskan pengertian dari puisi dan syair sehingga dapat dengan terang melihat perbedaannya.


Puisi :

Yaitu karya sastra yang bernilai keindahan dan mempunyai makna dan bukan cuma rangkaian kata-kata kosong. Puisi digubah berdasarkan pendramaan dari pengalaman yang dialami atau dilihat memakai bahasa berirama. Puisi pun dapat dipakai sebagai sarana pengungkapan perasaan penyair memakai rima dan irama dan kata-kata yang tepat. Puisi mempunyai ketentuannya sendiri menyerupai jumlah baris untuk setiap bait, jumlah kata untuk setiap bait dan juga jumlah suku kata untuk setiap barisnya. Ada 3 komponen yang harus dipakai dalam memahami sebuah puisi yaitu fungsi estetik, kepadatan dan ekspresi tak langsung. Klasifikasi puisi berdasarkan waktu kemunculannya yaitu : puisi lama, puisi gres dan puisi modern. Puisi usang mencakup : mantra, bidal, pantun, karmina, talibun, seloka, gurindam dan syair. Puisi gres dibedakan dalam : distichon, terzina, quatrain, quint, sextet, septina, stanza dan soneta. Puisi modern dapat dipisahkan ke : puisi lirik, puisi epik dan puisi dramatik.

Syair :

Syair termasuk bab puisi usang yang bersumber dari negeri Persia atau Iran. Syair dikenalkan ke wilayah nusantara bersamaan dengan kemunculan Islam. Syair sendiri berawal dari kata Arab Syu’ur dengan makna perasaan. Syu’ur lalu menjelma Syi’ru yang artinya puisi secara umum. Syair sebagai bab dari sastra Melayu mengacu pada puisi secara umum. Namun dalam perjalanannya syair berubah dengan modifikasi di sana sini yang alhasil menjadi karya sastra khas Melayu. Syair tak lagi merujuk ke pola syair yang berasal dari negeri Arab. Penyair yang berjasa menyebarkan syair khas Melayu yaitu Hamzah Fansuri yang sangat populer dengan beberapa karyanya yaitu : Syair Burung Pingai, Syair Perahu, Syair Sidang Fakir dan Syair Dagang. Syarat-syarat sebuah syair yaitu : Satu bait tersusun atas 4 baris atau larik, setiap baris mengandung 8 sampai 12 suku kata, tak ada sampiran, keempat baris terdiri dari isi, mempunyai pola persajakan a-a-a-a. Ada beberapa jenis syair contohnya syair jenaka, syair sindiran, syair nasihat, syair agama dan lain-lain.

Beberapa teladan syair dapat disimak sebagai berikut :

Aku tak takut dengan luka dan sakit
Andai jatuh terus ku coba tuk bangkit
Walau itu sungguh teramat sulit
Akan ku gapai gemintang di langit

Hitam di langit kolam ditampal orang
Guruh berdentum kilat berselang
Bagai bertembak di medan perang
Tikus dan burung mencari sarang

Hujan di gung hujan di lembah
Penuh sungai air melimpah
Banjir kilat pulau bercambah
Derasnya air membawa sampah
LihatTutupKomentar